SALAH SATU JALUR ALTERNATIF TAK LAYAK DI LALUI

SorotKita | 22.12 | 0 komentar

DZIKRI TEGUH IMANSAH
SorotKita-Pangandaran adalah salah satu objek wisata yang banyak di kunjungi para wisatawan baik domestic maupun mancanegara. AKAN TETAPI APA PEMERINTAH TIDAK MALU? saat terjadi bencana seperti saat ini yang menimpa pangandaran terutama pada aset jalan utama yang tidak dapat di lalui dan menghambat para wisatawan tidak dapat mengunjungi pangandaran sehingga  seluruh rutinitas dan perekonomian para warga pangandaranpun menjadi berkurang karena aset jalan terhambat akibat jembatan penghubung satu-satunya menuju objyek wisata pangandaran ambruk bahkan salah satu jalur alternatifnya pun tidak layak di lalui terutama saat hujan mengguyur pasti jalur tersebut akan licin bahkan sampai terjadi korban kecelakaan.

Foto Salah Satu Jalur Alternatif Tak Layak Dilalui

Karena pemerintah pangandaran tidak bisa mengatasi atau setidaknya cepat tanggap, Lihat saja betapa sulitnya saat saya sendiri ingin pulang menuju pangandaran.jalan yang di tunjuk sebagai salah satu jalan alternatif tidak layak dilalui kendaraan. Sudah jalannya licin,masih tanah merah,bahkan tidak ada pembatas jalan padahal kanan-kiri itu jurang.  APAKAH PEMERINTAH TIDAK MALU DAN TIDAK PEDULI DENGAN PARA WISATAWAN? Padahal para wisatawan itu adalah aset perekonomian terbesar bagi pangandaran kalau sampai tidak ada wisatawan mau di beri makan apa para warga pangandaran mau di berikan ikan hasil tangkapan laut setiap hari!!!

Menurut saya pemerintah kabupaten pangandaran harus cepat memperbaiki setiap aset jalan alternatif menuju pangandaran karena bila ada musibah atau kemacetan jalan pada jalur utama dapat di alihkan melalui jalur alternatif jadi semua wisatawan tidak terhambat menuju pangandaran. Akan tetapi jangan hanya saat ada bencana baru memperbaiki tapi harusnya sebelum terjadipun yang namanya jalur alternatif harus dibuat sedemikian aman juga agar pada saat kondisi seperti ini para wisatawan tidak kesulitan atau takut untuk ke pangandaran.-SorotKita

Category:

0 komentar